Menurut pikiran kita, doa itu selalu didengar, tetapi Tuhan berkata bahwa doa itu dilihat (Mat. 6:6). Karena itu, sering kali ketika kita kekurangan kata-kata di hadapan Allah, sikap kita pun berharga bagi-Nya; sebab Dia melihat, tidak hanya mendengar! Dia tidak hanya mendengar apa yang kita ucapkan, tetapi terlebih melihat bagaimana sikap dan hati kita tatkala kita berdoa. Kita seharusnya bertanya pada diri sendiri, “Belakangan ini, ada berapa banyak aku berdoa kepada Allah? Dari sekian banyak doa-doa itu, berapakah yang hanya dilihat oleh Allah sendiri?”
Tidak ada orang yang mempunyai posisi lebih berbahaya daripada orang yang melayani Tuhan, karena pencobaan yang ia alami biasanya lebih banyak daripada orang lain pada umumnya. Orang yang melayani Tuhan mudah sekali tergoda untuk memamerkan segala sesuatu yang ia miliki di hadapan manusia. Berapa banyakkah hal yang hanya dilihat oleh Allah dalam kehidupan kita? Berapa banyakkah hal dari hayat rohani kita yang tidak diceritakan kepada orang lain? Jika kita tidak punya sama sekali pengalaman atas doa yang tersembunyi di hadapan Allah, itu menandakan bahwa kita tidak berakar. Jika kita tidak mempunyai satu pun pengalaman rohani yang tersembunyi, jika kita belum pernah bertemu muka dengan Allah secara tersembunyi, jika kita belum pernah ditanggulangi oleh Allah secara tersembunyi, khususnya dalam hal berdoa, maka semua yang kita miliki adalah kerohanian yang dangkal dan kurang bernilai.
Untuk mendorong kita agar lebih giat datang kepada Tuhan secara tersembunyi dan bersekutu akrab dengan-Nya, marilah kita simak bersama beberapa syair kidung karya William D. Longstaff di bawah ini:
“Giat menghadap Tuhan, saling bicara, tinggal di dalam-Nya, makan firman-Nya. Tunggu di depan-Nya, lembut dan taat. Atas setiap hal, cari berkat-Nya. Giat menghadap Tuhan, meskipun sibuk. Sering sendirian, beserta Tuhan.
Lewat pandang Yesus, serupa Dia. Atas perbuatan, tampil citra-Nya.”
Pertanyaan Untuk Direnungkan:
- Bagaimanakah seharusnya kita berdoa? (Mat. 6 : 6)
- Bagaimanakah caranya Anda membangun keintiman dengan Bapa?
BACAAN ALKITAB SETAHUN: 2 Tesalonika pasal 1-3
“Dia tidak hanya mendengar apa yang kita ucapkan, tetapi terlebih melihat bagaimana sikap dan hati kita tatkala kita berdoa.”