Dalam Matius 5 : 41 Tuhan berkata, “Siapa pun yang memaksa engkau berjalan satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil.” Memaksa orang berjalan sejauh satu mil, ini khusus berhubungan dengan masalah tekad / kemauan. Kita tidak mau menempuh jalan itu, dan tidak mau pergi ke tempat itu, tetapi seseorang memaksa kita. Jadi kita menekan diri kita untuk menempuh jalan itu, meskipun tekad kita terluka, inilah reaksi orang Kristen yang seharusnya. Sebagai orang Kristen, tidak saja kehidupan kita harus terkendali oleh Allah, bahkan resksi / respon kita pun harus terkendali oleh Allah.
Reaksi orang Kristen sebagai umat Kerajaan Sorga bukan sekedar melakukan perkara yang benar, juga bukan melakukan perkara yang baik, melainkan melakukan perkara yang melampaui. Ketika seorang anak Allah dianiaya, dihimpit, dipojokkan, dan menempuh jalam buntu, seharusnyalah ia naik semakin tinggi. Kalau ketika terdesak langsung jatuh, sungguh kasihan. Marah-marah, beralasan, itu semua adalah keadaan yang patut disayangkan. Kalau saat orang semakin menindas kita, membuat kita terjepit, tetapi kita bisa terbang tinggi, kita baru benar-benar orang Kristen.
Semua permintaan hukum Kerajaan Sorga ini akan menelanjangi ego kita. Bisa tidaknya kita memberikan reaksi yang kudus terhadap lawan kita sebenarnya bukan tergantung pada masalah lain, melainkan tergantung pada penanggulangan ego kita. Bila ego kita sudah tertanggulangi, maka tidak ada satu perkara pun yang akan membuat kita marah atau bereaksi negatif terhadap lawan kita, tidak peduli bagaimana mereka memperlakukan kita. Allah ingin “mengupas” kita, supaya dengan jalan itu Ia dapat memperbesar kapasitas kita.
Pertanyaan Untuk Direnungkan:
- Apa yang Tuhan katakan kepada murid-murid-Nya? (Luk. 6 : 27 – 28)
- Apakah Anda sudah hidup sesuai kebenaran ini? Mengapa?
BACAAN ALKITAB SETAHUN: 1 Tawarikh pasal 25 – 27
“Bisa tidaknya kita memberikan reaksi yang kudus terhadap lawan kita tergantung pada penanggulangan ego kita.”