Kita pernah belajar bahwa ketika kita berinteraksi dengan jiwa-jiwa yang belum mengenal Allah, agar kita dapat memenangkan jiwa dengan efektif, kita harus peka dengan apa yang Bapa surgawi kehendaki untuk kita lakukan. Kita dapat melakukan hal ini kalau kita hidup di dalam gaya hidup agape. Hidup di dalam gaya hidup agape berarti hidup di dalam hikmat yang dari atas, yaitu dari Bapa surgawi. Kalau kita hidup dalam gaya hidup seperti ini, maka kita dapat peka akan apa yang Bapa mau untuk kita lakukan. Sebaliknya, kalau kita hidup dalam gaya hidup eros, maka kita tidak akan mengerti apa yang Bapa inginkan.
“Maka Yesus menjawab mereka, kata-Nya, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya Anak tidak dapat mengerjakan sesuatu dari diri-Nya sendiri, jikalau tidak Ia melihat Bapa mengerjakannya, sebab apa yang dikerjakan Bapa, itu juga yang dikerjakan Anak” (Yoh 5 : 19). Ingat, ketika kita melayani jiwa-jiwa dengan hikmat yang dari atas, yaitu mengerjakan apa yang Bapa kerjakan, maka hasilnya adalah tanda-tanda dan mukjizat terjadi, seperti dalam pelayanan Yesus.
Kita harus mengerti bahwa, ketika kita melayani jiwa-jiwa dengan kasih agape, maka itu merupakan saluran dari kuasa Allah. ketika kita melayani dengan kasih agape, maka pelayanan kita menjadi saluran dari kasih dan kuasa-Nya bagi jiwa-jiwa. Jangan pernah melayani dengan hikmat yang bukan dari Bapa, yaitu dengan hikmat dunia, nafsu manusia dan setan-setan.
Pertanyaan Untuk Direnungkan:
- Bagaimana agar pelayanan kita dapat menjadi saluran kuasa Allah? (Yak. 5 : 19)
- Bagaimana dengan pelayanan Anda?
BACAAN ALKITAB SETAHUN: Yunus pasal 1 – 4
“Ketika kita melayani jiwa-jiwa dengan kasih agape, maka itu merupakan saluran dari kuasa Allah.”